Ketika bersekolah di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah. Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan Fals sangat terkenal lewat lagu-lagunya yang menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti lagu Wakil Rakyat dan Tante
Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya lagu Siang Seberang Istana dan Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti lagu Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya dan banyak disukai oleh pecinta musik di Indonesia.
Melalui lagu-lagunya, ia menceritakan tentang kehidupan sosial-budaya di akhir tahun 1970-an hingga masa sekarang. Lagunya juga berisi tentang kritik atas perilaku sekelompok orang contohnya Wakil Rakyat, Tante Lisa, empati bagi kelompok marginal misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku, atau bencana besar yang melanda Indonesia atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia mendominasi judul lagu-lagu yang ia nyanyikan. Iwan Fals selain menyayikan lagunya ia juga kemudian menyanyikan lagu sejumlah pencipta lain.
Mengenai keluarga Iwan Fals, Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani. Di antara ketiga anaknya, hanya Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini , yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).
Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang dinamakan Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan sebutan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals, Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals. Yayasan Oi memiliki kantor cabang Oi yang tersebar dan dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara. Pancaran kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Itulah sebagian ulasan biografi iwan fals semoga menjadi informasi yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar