Jelaskan mengenai mengidentifikasi jamur (fungi/cendawan) dan khamir?

 on Selasa, 17 Februari 2015  

Mengidentifikasi jamur (fungi/cendawan) dan khamir
Fungi dalam bahasa Indonesia disebut cendawan. Ciri-ciri cendawan secara umum ialah makhluk hidup eukariotik, heterotrofik (tidak memiliki klorofil), memperoleh nutrisi melalui absorbsi dan energi simpanannya berupa glikogen.
Cendawan mempunyai struktur somatik bersel satu atau banyak (multi seluler), kebanyakan berupa hifa dengan komponen utama dinding selnya ialah zat kitin, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual dengan membentuk spora.

Jamur (mushroom) ialah cendawan yang tubuh buahnya berukuran besar dan sebaliknya kapang (moulds) ialah cendawan yang berukuran renik.
Khamir (yeast) ialah cendawan bersel tunggal. Cendawan bukanlah tumbuhan atau hewan. Cendawan tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis dan menyimpan karbohidratnya dalam bentuk glikogen bukan pati seperti pada tumbuhan. Cendawan tidak menelan dan mengunyah makanan seperti pada hewan, melainkan merombak makanannya di luar tubuh secara enzimatik dan diserap melalui hifa.

Cendawan termasuk makhluk hidup eukariotik karena sudah memiliki inti sel yang terbungkus membran. Hidupnya bersifat heterotrof dengan menggunakan bahan organik yang sudah tersedia. Bahan organik yang digunakan dapat berupa bahan organik mati (saprotrof) atau bahan organik hidup (simbiosis).

Cendawan yang melakukan simbioisis antagonistik dapat menyebabkan penyakit parasitik yang merugikan makhluk hidup inangnya. Sebaliknya, cendawan yang membentuk simbiosis mutualistik menguntungkan baik inang maupun cendawannya itu sendiri. Inang untuk cendawan ialah tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme termasuk cendawan. Struktur somatik cendawan multi seluler tersusun atas benang-benang yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil berisi sitoplasma dan nukleus. Dinding sel hifa umunya tersusun atas kitin.

Kumpulan hifa akan membentuk jalinan yang disebut miselium. Beberapa jenis cendawan memiliki hifa dengan sekat-sekat melintang yang dinamakan septa. Hifa yang memiliki sekat dinamakan hifa bersekat atau bersepta. Adapun hifa yang tidak memiliki sekat dinamakan asepta atau senositik Hifa senositik memiliki banyak inti. Pada cendawan yang hidup sebagai parasit terdapat hifa yang mengalami modifikasi menjadi haustoria. Haustoria adalah hifa yang berfungsi sebagai organ penyerap makanan atau menempel pada inang. Selain menyerap makanan, hifa dapat berkembang membentuk struktur reproduksi.

Cendawan dapat berproduksi secara aseksual dan seksual dengan membentuk spora. Terdapat bermacam-macam spora aseksual yang dibentuk oleh cendawan, antara lain ialah konidium (jamak: konidia), sporangiospora (spora) dan klamidospora.
Pembentukan spora seksual melibatkan proses perkawinan, kariogami dan meiosis. Ciri-ciri dari spora seksual digunakan dalam pengelompokan cendawan ke tingkat filum.

Berdasarkan perkembangan sistematika cendawan terkini yang menggunakan ciri-ciri seperti evolusi, ultrastruktur, biokimia dan molekuler untuk kriteria pembentukan takson maka kingdom (dunia) fungi ditata ulang. Cendawan yang dahulunya menempati satu kingdom yaitu fungi sekarang terpisah menjadi 3 kingdom. Ketiga kingdom ini ialah Chromista, Protoctista dan Fungi.
Kingdom chromista disebut cendawan semu atau pseudofungi, kingdom protoctista disebut cendawan protozoa dan kingdom fungi disebut cendawan sejati atau eufungi.
Jelaskan mengenai mengidentifikasi jamur (fungi/cendawan) dan khamir? 4.5 5 om Selasa, 17 Februari 2015 Mengidentifikasi jamur (fungi/cendawan) dan khamir Fungi dalam bahasa Indonesia disebut cendawan. Ciri-ciri cendawan secara umum ialah ma...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.